TIMES BANGKA BELITUNG, CIAMIS – Apresiasi untuk sebuah kerja keras dirasakan Firman Khabibi, tokoh sekaligus penggerak masyarakat Kampung Adat Kuta, Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis.
Ia tak menyangka bahwa berbagai kegiatan yang ia gagas selama ini di Kampung Adat Kuta mengantarkannya masuk sebagai nominasi penerima Karya Darma Mahawana (KDM) Award 2025.
Terkejut, senang, dan campur aduk. Begitulah ungkapan perasaan Firman ketika terpilih sebagai salah satu calon penerima Anugerah Bakti Lingkungan Hidup KDM Award 2025 tingkat Provinsi Jawa Barat.
Ia dinyatakan lolos dalam proses penjaringan yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat bersama 21 kandidat lainnya.
Berdasarkan Permen LH Nomor 30 Tahun 2017 tentang Kalpataru, KDM Award merupakan penghargaan bagi individu, kelompok, maupun pemangku kepentingan yang berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, di antaranya kategori Perintis, Pengabdi, Penyelamat dan Pembina Lingkungan.
Kepada TIMES Indonesia, Firman yang lahir di Malang, Jawa Timur pada Juni 1980 ini mengisahkan awal mula dirinya terjun sebagai penggiat lingkungan dan adat di Kampung Kuta.
Pada akhir 2021, Firman dipercaya sebagai ketua koordinator penanganan pembangunan rumah korban kebakaran di Kampung Kuta. Bersama tim, ia membentuk panitia donasi dan berhasil membangun kembali lima rumah warga terdampak kebakaran tersebut.
Tak berselang lama, Firman kemudian dipercaya menjadi Sekretaris Adat Kampung Kuta. Dalam posisinya, ia menyusun sejumlah program strategis, mulai dari pelestarian lingkungan, pengembangan ekonomi kreatif, hingga pembentukan kelompok perhutanan sosial.
“Terkait sumber dananya, kami menyebar proposal ke CSR perusahaan swasta, BUMN, Desa, dan Universitas. Alhamdulillah, sampai sekarang program masih berjalan. Dari hasil itu, kini sudah terbentuk sedikitnya 7 kelompok usaha perhutanan sosial,” ujar Firman, Rabu (19/11/2025).
Selain itu, Firman juga sedang mengembangkan program pengolahan sampah yang didanai oleh PT PLN (Persero) melalui program PLN Peduli (PLN UIT JBT) serta kolaborasi dengan beberapa universitas di wilayah Priangan.
Tak hanya sampai di situ, sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Firman turut menjalankan Program Penanaman 2.000 Pohon Aren di Kampung Kuta. Program ini didanai oleh Kerajaan Norwegia melalui skema Folu Net Sink 2030 yang disalurkan lewat Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
Sebagai upaya memperkuat kelembagaan adat dan meningkatkan ekonomi warga, Kampung Kuta juga menerima Program Terra-CF dari BPDLH, yang berfokus pada penguatan tata kelola lingkungan, konservasi hutan adat, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi hijau berbasis kearifan lokal.
Masuknya Firman ke dalam nominasi KDM Award 2025 tingkat Jawa Barat diharapkan membawa dampak positif bagi warga Kampung Adat Kuta.
“Semoga warga Kampung Adat Kuta dapat lebih diperhatikan, bukan hanya di tingkat nasional. Kami juga akan terus konsisten menjaga lingkungan sebagai amanah leluhur,” pungkas pria yang pernah menempuh pendidikan di SMK Negeri 1 Singosari Malang ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Profil Firman Khabibi, Pegiat Adat Kampung Kuta Ciamis yang Masuk Kandidat KDM Award 2025
| Pewarta | : Adis Cahyana |
| Editor | : Ronny Wicaksono |